The End Rayakan Tiga Dekade Konsistensi Bermusik dengan Lagu Terbaru “My Self”

“Awal bikin The End itu untuk have fun sama temen-temen dan have a say, menyuarakan protes dan keresahan-keresahan yang ada di sekitar kita. Gak ada yang berubah dari dulu sampe sekarang,” ungkap Utay

Konsistensi dan keyakinan yang teguh di tengah keniscayaan sirkuit musik hari ini telah ditempuh The End sebagai salah satu dedengkot punk Ibu Kota.

Sejak tahun 1993, The End tanpa mengendur melibas jalanan kota hingga eksis di tengah-tengah skena musik underground dan komunitas punk Jakarta. Band yang saat ini dihuni oleh Adhitya Murti (Vocal Guitar), Aditya Indra Prasetya (Guitar), Indra Parama (Bass), Imam Agnianto (Drums), dan Rastiaka Dwarasurya (Guitar) rayakan konsistensi bermusik mereka dengan melepas karya terbaru melalui single “My Self”.

“‘My Life’ menceritakan Utay [vokalis/gitaris dan pendiri The End] yang menjalani hidupnya sebagai skinhead selama 30 tahun. Ketika semua orang sudah menjalani fase hidup yang lain, dia tetap di jalurnya, nah ekspresi kebanggaan ini yang ingin diceritakan di lagu,” ucal Imam yang juga adik kandung Utay.

Selama tiga dekade bermusik, tak dapat dipungkiri jika The End pun harus menempuh berbagai dinamika, termasuk bongkar pasang formasi dan juga perubahan sound.

The End awalnya didirikan sebagai band sekolah, The End mengaku jika mereka banyak terinspirasi oleh band-band oi! dan street punk dari Inggris dan AS seperti Blitz, Sham 69 dan Urban Riot.

The End mengawali debut album pada tahun 1998, sebuah album yang berjudul Made In Indonesia turut menambah cetak biru katalog musik saat itu dan dianggap legendaris oleh para penikmat musik karena telah menjadi pembeda sekaligus segar pada masanya.

Sepak terjang The End pun kiat mentereng, karena beberapa kali didaulat menjadi pembuka bagi banyak gigs band-band punk/hardcore legendaris seperti The Oppressed, The Exploited, Agnostic Front, Booze & Glory dan masih banyak lagi.

Dan kini, melalui single terbaru “My Self” The End mengusung eksplorasi musik yang kian melebar pada sound yang lebih modern.

Selain itu, The End juga berencana akan menggelar perhelatan 30 tahun anniversary sebagai wujud perayaan perjalanan musik mereka. Dalam acara tersebut, tentunya akan diisi dengan live performance spesial dari The End dan kawan-kawan musisi/band lainnya, serta akan diramaikan dengan pameran foto, artwork, poster dan berbagai memorabilia selama The End berkiprah.

“Ini adalah sebuah legacy buat generasi-generasi skinhead di Indonesia, dan buat Warriors Jakarta, komunitas yang menjadi rumah The End selama ini,” tambah Imam.

Terlebih lagi di luar itu semua, konsistensi dan umur panjang The End juga punya makna personal bagi masing-masing personil. Karya terbaru The End saat ini single yang berjudul “My Self” telah resmi dirilis secara digital pada 14 Desember 2023 kemarin melalui berbagai layanan streaming musik favorit, salah satunya via Spotify.

Leave a Comment